KOMPAS.TV - Masuknya bantuan asing untuk korban bencana di Pulau Sumatera Tengah menjadi sorotan. <br /> <br />Pihak Kantor Staf Presiden menyampaikan, ada beberapa mekanisme yang perlu diperhatikan dalam pemberian bantuan asing. <br /> <br />Polemik bantuan 30 ton beras dari Uni Emirat Arab untuk korban banjir yang dikembalikan oleh Wali Kota Medan membuat Mendagri Tito Karnavian memaparkan duduk perkaranya. <br /> <br />Tito bilang, bantuan itu bukan berasal dari Pemerintah Uni Emirat Arab, melainkan dari The Red Crescent atau semacam Palang Merah Indonesia. <br /> <br />Tito menyebut beras tersebut diserahkan ke Muhammadiyah Medical Center untuk dibagikan kepada korban banjir Medan. <br /> <br />Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, memastikan bantuan beras 30 ton dari Uni Emirat Arab tetap akan disalurkan kepada korban banjir di Kota Medan dan tidak dikembalikan ke negara asalnya. <br /> <br />Bobby menyatakan bantuan tersebut sudah diperiksa dan dipastikan bukan bantuan antarnegara. <br /> <br />Menurutnya, bantuan bencana dari negara lain harus diserahkan terlebih dahulu ke pemerintah pusat, namun bantuan yang bersumber dari organisasi dapat diterima dan disalurkan. <br /> <br />#bantuanberas #korbanbencana #beras <br /> <br />Baca Juga Wamenpar Minta Pemda Lakukan Pengawasan soal Pungli di Tempat Wisata | JMP di https://www.kompas.tv/regional/639014/wamenpar-minta-pemda-lakukan-pengawasan-soal-pungli-di-tempat-wisata-jmp <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/639015/bantuan-beras-dari-uea-untuk-korban-bencana-tak-jadi-dikembalikan-ini-kata-mendagri-jmp
